Mengenal Piyik Merpati dan Cara Perawatannya

Mengenal Piyik Merpati dan Cara Perawatannya – Burung merpati merupakan salah satu burung yang populer di seluruh dunia. Selain dikenal sebagai burung hias dan lomba, merpati juga memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa. Namun, untuk memelihara merpati dengan baik, penting bagi para penghobi untuk memahami tahapan hidupnya, khususnya saat masih anak merpati atau piyik. Piyik merpati adalah fase awal kehidupan burung merpati yang membutuhkan perhatian khusus dari induk maupun pemeliharanya. Memahami perilaku, kebutuhan nutrisi, dan cara perawatannya menjadi kunci agar piyik tumbuh sehat dan kuat.


Perkembangan Anak Merpati

Piyik merpati lahir dari telur yang dierami oleh induknya selama sekitar 17–19 hari. Saat menetas, piyik merpati masih buta, tidak berbulu, dan sangat bergantung pada induk untuk mendapatkan makanan dan kehangatan. Pada fase awal ini, tubuhnya lembut dan rapuh, sehingga memerlukan perlakuan ekstra hati-hati jika sedang dalam pemeliharaan manusia.

Tahap Tumbuh Kembang

  1. Minggu Pertama: Piyik sangat rentan terhadap perubahan suhu. Mereka diberi makan “milk pigeon,” yaitu cairan protein yang dihasilkan oleh induk dari kelenjar di paruhnya. Pada fase ini, piyik memerlukan kehangatan konstan dan pengawasan agar tidak kedinginan.

  2. Minggu Kedua hingga Ketiga: Bulu-bulu halus mulai tumbuh. Piyik mulai membuka mata dan menunjukkan tanda-tanda gerakan aktif. Nutrisi tetap penting agar pertumbuhan bulu dan otot berjalan optimal.

  3. Minggu Keempat hingga Keenam: Piyik mulai belajar menyeimbangkan diri dan mencoba mengepakkan sayap. Mereka mulai dikenalkan dengan biji-bijian kecil sebagai latihan makan mandiri. Pada fase ini, interaksi dengan manusia atau lingkungan sekitar penting untuk melatih keterampilan sosial dan adaptasi.

Selain pertumbuhan fisik, piyik juga belajar perilaku alami dari induknya. Misalnya, cara mengenali makanan, mengatur suhu tubuh, dan mulai berinteraksi dengan sesama merpati. Semua tahapan ini sangat menentukan kesehatan dan kemampuan terbang saat piyik dewasa.


Cara Merawat Anak Merpati

Merawat piyik merpati memerlukan perhatian lebih dibanding merpati dewasa. Berikut beberapa langkah penting dalam perawatan piyik:

1. Pemberian Makanan

Piyik merpati awalnya mengonsumsi “milk pigeon” dari induknya. Jika dalam pemeliharaan manusia, makanan ini bisa digantikan dengan formula khusus yang mengandung protein tinggi. Setelah berusia 3–4 minggu, piyik mulai diperkenalkan pada biji-bijian seperti jagung kecil, millet, atau gandum yang dihaluskan. Pastikan makanan diberikan dalam porsi kecil agar mudah dikonsumsi.

2. Kebersihan dan Lingkungan

Kebersihan kandang sangat penting. Piyik merpati rentan terhadap penyakit akibat kuman atau bakteri. Ganti alas kandang secara rutin dan pastikan tidak lembap. Kandang sebaiknya berada di tempat yang hangat, bebas angin kencang, dan mendapat pencahayaan cukup agar piyik merasa nyaman.

3. Perawatan Kesehatan

Rutin periksa kesehatan piyik, terutama tanda-tanda dehidrasi, kurus, atau bulu rontok. Jika ditemukan gejala penyakit, segera pisahkan dari piyik lain dan konsultasikan dengan dokter hewan atau ahli burung. Vaksinasi dan suplemen tambahan bisa diberikan sesuai kebutuhan untuk menjaga daya tahan tubuh.

4. Pelatihan Mandiri

Saat piyik mulai berusia 4–6 minggu, ajarkan untuk makan sendiri dan mengepakkan sayap. Biarkan mereka mencoba terbang di area aman. Latihan ini membantu membangun otot sayap dan memperkuat keseimbangan. Interaksi rutin dengan manusia juga membantu piyik lebih jinak dan mudah dipelihara jika menjadi burung hias atau lomba.

5. Pemantauan Perkembangan

Catat pertumbuhan piyik secara berkala, termasuk berat badan, panjang sayap, dan tingkat aktivitas. Pemantauan ini penting untuk memastikan pertumbuhan normal dan mendeteksi masalah sejak dini. Burung yang tumbuh sehat pada fase piyik cenderung lebih kuat, produktif, dan memiliki kualitas bulu yang baik saat dewasa.


Kesimpulan

Mengenal dan merawat piyik merpati memerlukan pemahaman mendalam tentang tahapan hidup, nutrisi, lingkungan, dan perilaku alami mereka. Dari menetas hingga belajar terbang, piyik sangat bergantung pada perawatan induk maupun manusia yang memeliharanya. Dengan perhatian yang tepat, anak merpati dapat tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi kehidupan dewasa. Bagi para penghobi merpati, memahami fase piyik bukan hanya penting untuk keberhasilan pemeliharaan, tetapi juga menjadi pengalaman mendidik yang menyenangkan dalam dunia hobi burung.

Scroll to Top