
Keunikan dan Cara Perawatan Merpati King – Merpati King merupakan salah satu jenis merpati yang dikenal karena posturnya yang besar, gagah, dan berwibawa. Burung ini sering dijuluki sebagai “raja merpati” karena tampilannya yang megah dan tenang. Tidak hanya dijadikan hewan peliharaan, Merpati King juga banyak dipelihara sebagai burung pedaging karena ukurannya yang lebih besar dibanding merpati biasa.
Asal usul Merpati King berasal dari Amerika Serikat, tepatnya dikembangkan sekitar awal abad ke-20. Para peternak di sana melakukan persilangan antara beberapa jenis merpati besar, seperti Homer, Duchess, dan Maltese, dengan tujuan menghasilkan burung yang memiliki daging tebal serta pertumbuhan cepat. Dari hasil persilangan inilah lahir Merpati King yang kini dikenal luas di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Saat ini, Merpati King terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Merpati King Show dan Merpati King Utility.
-
King Show lebih difokuskan sebagai burung hias atau pameran karena posturnya indah dan bulunya mengkilap.
-
King Utility, sebaliknya, dikembangkan untuk tujuan konsumsi karena tubuhnya lebih besar dan padat daging.
Kedua jenis ini memiliki daya tarik masing-masing, namun sama-sama dikenal memiliki sifat jinak, mudah dipelihara, dan berpenampilan menawan.
Ciri-Ciri dan Keunikan Merpati King
Salah satu hal yang membuat Merpati King begitu menarik adalah ukuran tubuhnya yang besar dan proporsional. Seekor Merpati King dewasa bisa mencapai berat 800 gram hingga lebih dari 1 kilogram, jauh lebih besar dibanding merpati lokal biasa yang hanya sekitar 300–400 gram.
Ciri fisik Merpati King sangat mudah dikenali, antara lain:
-
Kepala bulat dan leher pendek, memberikan kesan kokoh dan kuat.
-
Dada bidang dan menonjol, menunjukkan kekuatan serta keindahan postur.
-
Paruh pendek dan tebal, khas burung pedaging.
-
Kaki agak panjang tanpa bulu, menambah kesan gagah.
-
Warna bulunya beragam — mulai dari putih, abu-abu, cokelat, hingga kombinasi warna metalik yang berkilau.
Selain dari segi fisik, keunikan lain dari Merpati King adalah sifatnya yang tenang dan tidak mudah terbang jauh. Tidak seperti merpati balap atau merpati pos, burung ini lebih suka berjalan di tanah dan hanya terbang rendah dalam jarak pendek. Karena itu, Merpati King cocok dipelihara di kandang tertutup atau semi terbuka.
Dari sisi perilaku, Merpati King termasuk burung yang jinak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia. Ia cepat mengenali pemiliknya dan tidak agresif terhadap burung lain. Hal ini membuatnya menjadi pilihan populer bagi pemula yang ingin mencoba beternak merpati.
Cara Merawat dan Beternak Merpati King
Merawat Merpati King sebenarnya tidak sulit, asalkan memahami kebutuhannya dengan baik. Berikut beberapa langkah penting dalam perawatan dan pemeliharaan Merpati King agar tumbuh sehat dan produktif.
1. Menyiapkan Kandang yang Nyaman
Kandang Merpati King sebaiknya luas dan memiliki ventilasi udara yang baik. Karena ukuran tubuhnya besar, hindari kandang yang sempit. Idealnya, satu pasang Merpati King ditempatkan dalam ruang berukuran 60x60x60 cm. Pastikan lantai kandang bersih, tidak lembap, dan diberi sekam atau pasir halus agar mudah dibersihkan.
Selain itu, kandang perlu dilengkapi dengan tempat makan, tempat minum, dan kotak sarang. Letakkan kandang di lokasi yang teduh, terhindar dari angin kencang dan hujan langsung. Pencahayaan alami yang cukup juga penting agar burung tidak stres.
2. Pakan Bergizi dan Seimbang
Pakan utama Merpati King biasanya berupa jagung, gabah, kacang hijau, dan kedelai. Namun, untuk menjaga keseimbangan nutrisi, sebaiknya tambahkan vitamin dan mineral yang bisa dicampurkan dalam air minum.
Untuk meningkatkan kualitas daging atau produktivitas telur, berikan pakan campuran (pellet khusus unggas) yang mengandung protein 16–18%. Jangan lupa sediakan air minum bersih setiap hari, karena Merpati King termasuk burung yang cepat haus akibat tubuhnya besar.
3. Perawatan Kesehatan dan Kebersihan
Kebersihan kandang sangat penting. Bersihkan kotoran setiap hari agar tidak menumpuk dan menimbulkan penyakit. Seminggu sekali, semprotkan desinfektan ringan untuk mencegah bakteri atau kutu.
Amati kondisi burung setiap hari. Jika terlihat lesu, bulu kusam, atau nafsu makan menurun, segera pisahkan dari burung lain dan berikan perawatan khusus. Vaksinasi rutin juga disarankan untuk mencegah penyakit seperti paramyxovirus dan coccidiosis yang umum menyerang merpati.
4. Proses Perkembangbiakan
Merpati King dikenal produktif dalam berkembang biak. Seekor indukan bisa bertelur setiap 30–40 hari sekali, dengan jumlah telur 2 butir per periode. Masa pengeraman berlangsung selama 17–18 hari, dan kedua induk (jantan dan betina) biasanya bergantian mengerami.
Agar hasil anakan optimal, pilih indukan yang sehat, aktif, dan memiliki postur ideal. Anakan Merpati King tumbuh cepat, dan dalam waktu 4–6 minggu sudah bisa disapih dari induknya. Jika dirawat dengan baik, mereka bisa mencapai ukuran dewasa dalam waktu 3–4 bulan.
5. Penanganan untuk Merpati Show
Untuk Merpati King jenis Show, perawatan bulu dan postur lebih diperhatikan. Bulu harus selalu bersih dan berkilau, sehingga disarankan untuk menjemur burung setiap pagi selama 15–30 menit agar bulu tetap kering dan sehat.
Latihan ringan seperti berjalan di area terbuka juga membantu menjaga bentuk tubuh tetap proporsional. Sementara itu, asupan makanan tinggi protein, seperti jagung halus dan kacang kedelai, dapat memperindah warna bulu dan memperkuat stamina.
Kesimpulan
Merpati King adalah jenis merpati istimewa yang menggabungkan keindahan, ketenangan, dan produktivitas tinggi. Dengan postur besar, bulu menawan, dan sifat jinak, burung ini digemari baik sebagai hewan peliharaan maupun sebagai komoditas ternak.
Keberhasilannya bertahan sebagai salah satu jenis merpati paling populer tidak lepas dari keunikan fisiknya dan kemudahan dalam perawatan. Asalkan diberi pakan bergizi, kandang bersih, serta perhatian rutin, Merpati King dapat tumbuh sehat dan menghasilkan keturunan berkualitas.
Bagi pecinta burung maupun peternak pemula, Merpati King bisa menjadi pilihan menarik — tidak hanya karena tampilannya yang gagah, tetapi juga karena kemampuannya memberikan manfaat ekonomi dan kepuasan tersendiri dalam dunia peternakan burung.