Fakta Menarik tentang Merpati Victoria Crowned Pigeon

Fakta Menarik tentang Merpati Victoria Crowned Pigeon – Merpati Victoria Crowned Pigeon (nama ilmiah: Goura victoria) adalah salah satu jenis burung merpati paling menakjubkan di dunia. Burung ini berasal dari hutan hujan dataran rendah di wilayah Papua dan Papua Nugini. Nama “Victoria” diberikan sebagai penghormatan kepada Ratu Victoria dari Inggris, dan “Crowned Pigeon” merujuk pada mahkota indah berbulu biru yang menghiasi kepalanya. Penampilannya yang elegan membuat burung ini tampak seperti burung kerajaan.

Burung ini dikenal sebagai spesies merpati terbesar di dunia. Panjang tubuhnya bisa mencapai sekitar 70–80 sentimeter, dengan berat sekitar 2 hingga 2,5 kilogram. Tubuhnya berwarna biru keabu-abuan dengan gradasi lembut, dan bagian dadanya berwarna ungu kebiruan yang berkilau. Ciri paling khas adalah bulu mahkota di kepalanya yang menyerupai kipas terbuka, berwarna biru muda dengan ujung putih. Mahkota inilah yang membuatnya disebut “Crowned Pigeon.”

Selain tampilannya yang anggun, Merpati Victoria juga memiliki mata berwarna merah menyala yang kontras dengan warna bulunya, memberikan kesan tajam dan elegan. Bulu sayapnya yang tebal dan halus juga menambah kesan megah, menjadikannya salah satu burung paling fotogenik di dunia burung.

Menariknya, meskipun tubuhnya besar, burung ini tidak banyak terbang jauh. Ia lebih sering berjalan di tanah untuk mencari makan seperti biji-bijian, buah-buahan, dan serangga kecil. Cara berjalan Merpati Victoria pun terlihat anggun dan tenang, seolah-olah penuh percaya diri. Ketika merasa terancam, mereka akan mengepakkan sayap kuatnya untuk terbang ke dahan pohon atau tempat yang lebih tinggi.


Perilaku, Habitat, dan Upaya Pelestarian

Merpati Victoria hidup di hutan hujan tropis dan rawa-rawa di Papua bagian utara dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Mereka biasanya ditemukan di daerah yang lembab dengan pepohonan tinggi dan banyak dedaunan. Burung ini cenderung hidup dalam kelompok kecil, biasanya terdiri dari beberapa ekor jantan dan betina yang saling menjaga wilayahnya.

Burung ini terkenal dengan suara khasnya yang dalam dan bergema, sering digambarkan seperti bunyi “boom-boom” yang mirip dengan suara drum. Suara ini digunakan untuk berkomunikasi dan menarik perhatian pasangan. Ketika musim kawin tiba, burung jantan akan memamerkan bulu mahkotanya sambil menari di depan betina. Ia juga akan mengeluarkan suara lembut sebagai bentuk rayuan.

Proses berkembang biaknya tergolong unik. Burung betina biasanya hanya bertelur satu butir telur dalam satu periode. Telur tersebut dierami secara bergantian oleh kedua induknya selama sekitar 30 hari. Setelah menetas, anak burung akan tetap dijaga oleh induknya hingga cukup kuat untuk mandiri.

Sayangnya, populasi Merpati Victoria saat ini menghadapi ancaman serius. Menurut Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature), spesies ini tergolong hampir terancam punah (Near Threatened). Penyebab utamanya adalah perusakan habitat hutan, perburuan liar, dan perdagangan burung eksotis.

Karena keindahannya, banyak orang yang ingin memeliharanya sebagai burung hias, padahal hal ini sangat merugikan ekosistem alami. Pemerintah Indonesia bersama organisasi konservasi terus melakukan upaya pelestarian, seperti melindungi habitat aslinya dan melarang perburuan liar. Beberapa lembaga konservasi juga melakukan penangkaran di kebun binatang dan pusat rehabilitasi burung langka, baik di dalam maupun luar negeri, untuk menjaga kelangsungan spesies ini.

Selain upaya konservasi, edukasi masyarakat juga sangat penting. Masyarakat di sekitar habitatnya diajak untuk ikut menjaga hutan dan tidak menangkap burung ini secara ilegal. Dengan cara ini, kelestarian Merpati Victoria dapat dipertahankan untuk generasi mendatang.


Kesimpulan

Merpati Victoria Crowned Pigeon bukan sekadar burung biasa, melainkan salah satu simbol keindahan alam Papua yang patut dibanggakan. Dengan bulu biru bermahkota indah, suara yang khas, dan perilaku yang elegan, burung ini menjadi salah satu burung paling menawan di dunia.

Namun, di balik keindahannya, ada ancaman nyata terhadap kelangsungan hidupnya. Perusakan hutan dan perburuan liar menjadi tantangan besar yang harus diatasi bersama. Melalui perlindungan habitat, penangkaran, dan kesadaran masyarakat, harapan untuk mempertahankan populasi Merpati Victoria tetap terbuka.

Sebagai masyarakat, kita dapat berkontribusi dengan tidak membeli burung hasil tangkapan liar dan mendukung program konservasi. Dengan demikian, Merpati Victoria Crowned Pigeon akan terus hidup bebas di habitat alaminya, menghiasi langit Papua dengan keanggunan dan keindahannya yang luar biasa.

Burung ini bukan hanya kebanggaan Indonesia, tetapi juga warisan alam dunia yang mengajarkan kita untuk menghargai keindahan dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Scroll to Top