
Mengenal Merpati Merak, Burung Hias Berbulu Eksotis – Burung merpati telah lama dikenal sebagai hewan peliharaan yang dekat dengan manusia. Dari sekadar burung pos hingga menjadi simbol perdamaian, merpati memiliki tempat istimewa dalam kehidupan manusia. Namun, di antara banyak jenis merpati, ada satu yang terkenal karena keindahannya, yaitu merpati merak atau dikenal juga dengan nama Fantail Pigeon. Burung ini disebut demikian karena ekornya yang melebar menyerupai kipas burung merak, sehingga terlihat sangat anggun dan eksotis.
Keindahan merpati merak menjadikannya salah satu primadona di kalangan pecinta burung hias. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, merpati ini sering menjadi koleksi dan bintang di berbagai kontes burung hias. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang ciri khas, asal-usul, serta cara perawatan merpati merak agar bisa tumbuh sehat dan tetap mempesona.
Ciri Khas Merpati Merak
Hal yang paling mencolok dari merpati merak adalah bentuk ekornya yang menyerupai kipas. Ekor ini terdiri dari banyak bulu yang tumbuh rapat dan lebar, sehingga ketika ditegakkan, bentuknya menyerupai kipas tradisional. Dari sinilah asal-usul nama “merpati merak” muncul, karena kemiripan dengan burung merak yang terkenal dengan ekornya yang indah.
Selain ekor, merpati merak juga memiliki ciri khas lain:
-
Postur tubuh elegan: tubuhnya ramping dengan dada yang tegap.
-
Bulu bervariasi: meski putih adalah warna yang paling populer, merpati merak juga bisa memiliki warna abu-abu, cokelat, hitam, atau kombinasi.
-
Gaya berjalan anggun: saat berjalan, merpati merak biasanya menegakkan dada dan mengembangkan ekor, sehingga tampil seperti sedang pamer.
-
Kepala kecil dengan paruh pendek: memberikan kesan lembut dan menambah keanggunannya.
Ada beberapa varietas merpati merak yang dibedakan dari bentuk ekor dan bulu, misalnya Indian Fantail, American Fantail, dan Thai Fantail. Indian Fantail cenderung lebih besar dengan bulu kaki yang lebat, sementara American Fantail lebih ramping dengan ekor yang sangat bulat sempurna.
Asal-Usul dan Popularitas Merpati Merak
Merpati merak diyakini berasal dari India, Spanyol, dan Timur Tengah, kemudian menyebar ke Eropa dan akhirnya ke seluruh dunia. Nama internasionalnya, Fantail Pigeon, merujuk pada bentuk ekornya yang menyerupai kipas (fan = kipas, tail = ekor).
Di masa lalu, merpati merak sering dijadikan simbol keanggunan dan dipelihara oleh kalangan bangsawan sebagai burung hias di taman istana. Hingga kini, popularitasnya tidak surut, bahkan semakin meningkat karena banyaknya komunitas pecinta burung hias yang mengadakan kontes keindahan.
Di Indonesia sendiri, merpati merak mulai banyak dipelihara oleh penghobi burung sejak beberapa dekade terakhir. Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta adalah beberapa kota di mana komunitas merpati hias berkembang pesat. Merpati merak kerap ditampilkan dalam lomba keindahan burung dan mendapat penilaian berdasarkan bentuk tubuh, kerapian bulu, serta keindahan ekor.
Perawatan Merpati Merak
Agar merpati merak tetap sehat dan mempesona, diperlukan perawatan khusus. Berikut beberapa tips perawatan yang bisa dilakukan:
-
Kandang yang luas dan bersih
-
Karena ekornya lebar, merpati merak membutuhkan ruang yang cukup untuk bergerak.
-
Lantai kandang sebaiknya diberi alas pasir atau jerami agar mudah dibersihkan.
-
Kebersihan sangat penting agar bulu ekor tidak kotor atau rusak.
-
-
Pakan bergizi seimbang
-
Merpati merak biasanya diberi campuran biji-bijian seperti jagung, gandum, kacang hijau, serta beras merah.
-
Sesekali bisa diberikan vitamin tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh.
-
Air minum bersih harus selalu tersedia.
-
-
Perawatan bulu ekor
-
Ekor adalah daya tarik utama, sehingga perlu dijaga kebersihannya.
-
Bulu yang rusak atau kotor sebaiknya dibersihkan atau dirapikan secara hati-hati.
-
-
Kesehatan dan vaksinasi
-
Sama seperti merpati lain, merpati merak rentan terhadap penyakit seperti Newcastle Disease.
-
Vaksinasi dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah penyakit.
-
-
Sinar matahari dan latihan terbang
-
Merpati perlu sesekali dikeluarkan dari kandang agar terkena sinar matahari pagi.
-
Latihan terbang membantu menjaga kesehatan otot dan stamina.
-
Dengan perawatan yang baik, merpati merak bisa hidup hingga 10–15 tahun. Selain awet, burung ini juga bisa berkembang biak dengan mudah jika dipelihara dalam pasangan.
Nilai Estetika dan Ekonomi
Selain sebagai burung hias, merpati merak juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Seekor merpati merak biasa bisa dihargai ratusan ribu rupiah, sementara varietas langka dengan kualitas kontes bisa mencapai jutaan rupiah.
Faktor yang memengaruhi harga antara lain:
-
Bentuk ekor yang bulat sempurna.
-
Warna bulu unik dan langka.
-
Postur tubuh proporsional.
-
Riwayat juara lomba keindahan.
Tak heran jika banyak penghobi menjadikan merpati merak tidak hanya sebagai hobi, tetapi juga investasi.
Kesimpulan
Merpati merak atau Fantail Pigeon adalah salah satu jenis burung hias paling populer di dunia. Keindahan ekornya yang menyerupai kipas membuatnya berbeda dari merpati lain. Dengan asal-usul yang panjang dan nilai estetika tinggi, burung ini tidak hanya menjadi peliharaan, tetapi juga simbol keanggunan.
Perawatan merpati merak memang membutuhkan perhatian khusus, terutama pada kebersihan ekor dan kesehatan tubuhnya. Namun, usaha tersebut sepadan dengan hasilnya, karena burung ini bisa menjadi primadona di kandang dan bahkan memberikan nilai ekonomi yang menguntungkan.
Bagi pecinta burung hias, merpati merak adalah pilihan yang tepat untuk menambah koleksi. Keindahannya tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghadirkan rasa bangga bagi siapa pun yang merawatnya dengan baik.