
Merpati Nicobar, Permata Terbang dari Kepulauan Nicobar – Merpati Nicobar (nama ilmiah: Caloenas nicobarica) adalah salah satu spesies burung merpati paling eksotis di dunia. Burung ini dikenal karena bulunya yang berkilau dengan perpaduan warna hijau metalik, biru, dan tembaga yang menawan. Spesies ini merupakan satu-satunya anggota yang masih hidup dari genus Caloenas, menjadikannya sangat unik dan berharga bagi dunia zoologi. Menariknya, para ilmuwan meyakini bahwa Merpati Nicobar merupakan kerabat terdekat burung dodo (Raphus cucullatus), spesies legendaris yang telah punah.
Habitat alami Merpati Nicobar berada di wilayah kepulauan tropis Asia Tenggara, khususnya di Kepulauan Nicobar, Andaman, Palawan (Filipina), dan beberapa pulau kecil di Indonesia bagian barat. Burung ini menyukai lingkungan hutan lebat di pesisir pantai dan pulau-pulau kecil yang belum banyak dijamah manusia. Mereka sering terlihat bertengger di pepohonan tinggi atau mencari makan di bawah naungan daun-daun rimbun.
Merpati Nicobar adalah burung yang menyukai kehidupan berkelompok. Mereka jarang terlihat sendirian, melainkan hidup dalam koloni besar. Kebiasaan sosial ini membantu mereka bertahan hidup dari ancaman predator dan memudahkan dalam mencari makanan. Selain itu, koloni besar juga membantu dalam proses migrasi, karena burung ini diketahui berpindah dari satu pulau ke pulau lain untuk mencari sumber makanan yang lebih melimpah.
Makanan utama Merpati Nicobar terdiri dari biji-bijian, buah-buahan kecil, dan kadang-kadang serangga. Mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan menyebarkan biji tanaman yang mereka makan, sehingga berperan penting dalam proses regenerasi hutan di pulau-pulau tropis tersebut. Dengan demikian, keberadaan mereka bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga bermanfaat bagi kelestarian lingkungan.
Ciri Fisik dan Perilaku Unik Merpati Nicobar
Salah satu hal yang membuat Merpati Nicobar begitu istimewa adalah penampilannya yang luar biasa indah. Ukuran tubuhnya sedang, dengan panjang sekitar 40 cm. Bulu-bulunya berwarna hijau metalik dengan pantulan biru dan tembaga, terutama di bagian leher dan sayap. Warna berkilau ini muncul karena struktur mikroskopis bulu yang memantulkan cahaya, bukan karena pigmen warna semata. Di bagian ekor, bulunya berwarna putih keabu-abuan, menjadi kontras yang elegan dengan tubuhnya yang gelap.
Leher Merpati Nicobar memiliki bulu panjang menyerupai jumbai atau surai yang menutupi bagian dada atasnya. Ciri ini memberikan kesan “anggun” dan membuat burung ini terlihat seperti mengenakan jubah alami. Paruhnya berwarna hitam pekat, sedangkan matanya tampak tajam dengan warna merah tua atau jingga gelap. Kakinya berwarna abu-abu kebiruan, menambah keunikan tampilannya.
Selain keindahan fisiknya, perilaku Merpati Nicobar juga menarik untuk diperhatikan. Mereka termasuk burung yang sangat hati-hati dan waspada terhadap ancaman. Ketika merasa terganggu, mereka akan segera terbang ke pepohonan tinggi atau mencari tempat aman di dalam hutan. Namun, dalam suasana tenang, mereka dapat bersikap sangat jinak dan damai, terutama di lingkungan yang tidak terlalu terganggu oleh manusia.
Burung ini juga dikenal sebagai penerbang tangguh. Mereka mampu menempuh jarak yang cukup jauh dari satu pulau ke pulau lain. Kemampuan terbang jarak jauh ini menjadi alasan mengapa mereka tersebar luas di berbagai pulau kecil di sekitar Samudra Hindia dan Asia Tenggara. Migrasi mereka biasanya dipicu oleh kebutuhan mencari makanan dan lokasi berkembang biak yang aman.
Proses reproduksi Merpati Nicobar juga menarik. Betina biasanya bertelur satu butir saja, dan kedua induk bergantian mengerami telur tersebut selama sekitar dua hingga tiga minggu. Anak burung yang menetas akan dirawat secara bergantian hingga cukup kuat untuk terbang dan mencari makan sendiri. Pola pengasuhan ini menunjukkan bahwa burung Merpati Nicobar memiliki ikatan keluarga yang kuat dan sifat sosial yang tinggi.
Upaya Pelestarian dan Ancaman yang Dihadapi
Meskipun Merpati Nicobar masih dapat ditemukan di alam liar, populasinya semakin menurun akibat berbagai faktor. Salah satu ancaman utama adalah hilangnya habitat alami karena penebangan hutan dan pembangunan di wilayah pesisir. Selain itu, perburuan liar dan perdagangan ilegal juga menjadi masalah serius. Karena keindahan bulunya, burung ini sering diburu untuk dijadikan hewan peliharaan atau koleksi, padahal populasinya tergolong rentan.
Berdasarkan daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature), Merpati Nicobar dikategorikan sebagai Near Threatened atau hampir terancam punah. Artinya, jika tidak ada tindakan pelestarian yang serius, burung ini bisa masuk ke kategori yang lebih parah di masa depan. Beberapa negara telah menetapkan peraturan untuk melindungi spesies ini, termasuk larangan ekspor dan penangkapan di alam liar tanpa izin.
Upaya pelestarian juga dilakukan melalui pengelolaan kawasan konservasi, seperti taman nasional dan cagar alam di Kepulauan Nicobar serta wilayah lain di Asia Tenggara. Program penangkaran juga mulai dilakukan untuk menjaga populasi dan mencegah kepunahan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat lokal sangat penting agar mereka memahami nilai ekologis dan keindahan yang dimiliki Merpati Nicobar, bukan hanya dari segi ekonomi.
Peran wisata alam dan ekowisata juga bisa menjadi cara positif untuk menjaga kelestarian spesies ini. Dengan menjadikan Merpati Nicobar sebagai daya tarik wisata alami, masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi tanpa merusak habitat aslinya. Pendekatan ini telah terbukti efektif di beberapa wilayah tropis lain yang memiliki spesies burung langka.
Kesimpulan
Merpati Nicobar adalah salah satu burung paling indah dan unik di dunia, dengan bulu berkilau yang memancarkan keanggunan alami. Sebagai “permata terbang” dari Kepulauan Nicobar, burung ini tidak hanya memperkaya keanekaragaman hayati, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, ancaman terhadap keberadaannya semakin besar akibat aktivitas manusia dan perubahan lingkungan.
Upaya pelestarian yang berkelanjutan, termasuk perlindungan habitat, pengawasan perburuan, dan edukasi masyarakat, menjadi kunci utama agar burung ini tetap dapat terbang bebas di langit tropis. Keindahan Merpati Nicobar seharusnya dinikmati dari kejauhan, bukan dijadikan barang koleksi. Dengan menjaga mereka, kita turut menjaga warisan alam yang luar biasa berharga bagi generasi mendatang.